rss

Kamis, 17 Maret 2011

GURU SERTIFIKASI VERSUS GURU SEJATI DALAM CETAK BIRU MASA DEPAN PENDIDIKAN

Penulis : Ahmad Fatahillah*

Acer Aspire One AOD255-2509 10.1-Inch Netbook (Diamond Black)
DIJUAL KLIK PADA GAMBAR
Sertifikasi guru kali ini di tahun 2011, mulai dilaksanakan dengan upaya menyaring guru-guru yang dipandang memiliki kriteria kualified dan berhak mendapat sertifikat guru. Sebagaimana  upaya pemerintah Indonesia dalam peningkatan kualitas pendidikan telah berproses hingga kini. Secara khusus, kualitas pendidikan yang menjadi sentral utama adalah pendidik (guru) pada pendidikan formal. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) yang disahkan tanggal 30 Desember 2005. Pasal 8 yang menyatakan: Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Pasal lainnya adalah Pasal 11 ayat (1) menyebutkan bahwa sertifikat pendidik (sebagaimana dalam pasal 8) diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
Para pendidik dalam mengajar/mendidik siswa-siswinya sangat diharuskan memiliki kualifikasi pendidikan yang handal dan mumpuni. Dengan kata lain membutuhkan guru yang profesional dalam bidangnya. Karena apalah artinya pendidikan ini jika tidak diemban oleh mereka yang ahli (profesional) dalam bidangnya, hanya akan menghasilkan kegagalan tujuan pendidikan Nasional, yakni mencerdaskan anak bangsa akan sulit terwujud. Sebagaimana dokter, hakim, pengusaha atau profesi lainnya yang selalu dituntut untuk profesional dalam mengemban dan membawa amanatnya. Begitupula guru, profesionalitas sangat diperlukan agar misi pendidikan yang diembannya ke depan nanti semakin berkembang dan maju.
Sertifikasi guru ini secara umum bertujuan meningkatkan kualitas guru dan kesejahteraannya dalam rangka mengemban amanat pendidikan yang semakin orientalis dan maju. Dilihat dari segi filosofis pendidikan, pendidikan merupakan sebuah cara menjadikan manusia lebih maju dalam menjalani realita kehidupan yang terus mengalami kemajuan, ia bagaikan batu loncatan untuk merubah masa depan pribadi, sosial dan bangsa. Secara aspek kultural, kehidupan yang menjadi idaman tidak hanya kehidupan yang di cetak pada masa depannya, melainkan di saat kinipun dapat menjadi harapan semua pihak untuk memberikan sumbangsih dalam perkembangan budaya, sosial dan bangsa bahkan teknologi. Artinya kehidupan sekarang yang sedang dijalani anak didik mengalami perubahan kemajuan yang terkait dengan usahanya yang dilaksanakan dalam pendidikan, dalam artian pembentukan nilai-nilai ke arah kemajuan sudah tercermin pada diri siswa, jadi siswa tidak monoton melainkan aktif transitif dalam proses perubahan yang kian maju. Hal semacam ini, beberapa instansi sekolah telah menjalankan usahanya dalam bidang IPTEK khususnya Informasi Teknologi (IT) seperti perakitan laptop atau komputer. Di lain pihak juga terdapat sekolah unggulan yang siswanya mencapai prestasi dalam bidang akademik dan ekstra, juara olimpiade tingkat daerah sampai pada internasional.
Meskipun demikian, yang menjadi perhatian para pendidik sekarang secara umum kurang memperhatikan kehidupan sekarang yang sedang dijalani siswa, padahal jika dilihat lebih mendasar dan manusiawi, kehidupan di mana siswa sedang menjalaninya saat ini sangat butuh untuk memahami diri, lingkungan dan potensinya. Tetapi selama ini, belum ada usaha nyata yang terlihat dari aspek ini. Begitupula dalam mewujudkan masa depan siswapun, bila ditelaah lebih mendalam terhadap realita pendidikan yang berlangsung sekarang, kurang begitu memuaskan dalam kacamata global. Oleh sebab itu, perlu adanya re-refleksitas usaha ke depan yang lebih matang.
Dalam upaya membangun prestasi siswa melalaui re-refleksitas ini perlu adanya struktur menejement guru yang berupaya keras dan pintar khusunya pada instansi sekolah yang masih tertinggal. Begitupula peran pemerintah baik daerah maupun pusat untuk menggalakkan perombakan nasib pendidikan yang tertinggal demi kemajuan dan kerjasama yang baik. Dan satu hal yang lebih penting lagi, dalam carut marut perubahan seperti sekarang ini, perubahan pendidikan (bahkan sosial dan bangsa) akan sulit mengalami perkembangan yang signifikan kecuali dengan perubahan mind-set (pola pikir) ke arah sana dari semua pihak yang terkait dalam pendidikan ini. Corak pandang demikian ini menunjukkan, pendidikan tidak hanya berorientasi pada taraf hidup atau masa depan masyarakat luas yang lebih modern, dinamis dan bermoral mulia, melainkan pula pada kenyataan hidup sekarang, saat ini, sudah nampak     bibit-bibit unggul untuk menjalai proses menuju masa depan yang cerah. Serta, akhirnya memberikan sumbangsih (contribution) yang besar kepada sosial, budaya, agama, bangsa serta masa depan umat pada umumnya.


*penulis adalah Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya Mojokerto angkatan 2009. Alumnus PMII komsat Raden Wijaya Mojokerto. Dan aktif sebagai staf Guru di SMK Ma’arif NU Jatirejo Mojokerto. Sekaligus sebagai Penggagas Revolusi  Potensi Pemuda untuk masa depan (masih dalam rancangan).






0 comments:


Posting Komentar

SELAMAT DATANG

Salam semua pengunjung di blog kami. Blog ini khusus memuat artikel yang berbasis sains, psikologi, filsafat, tasawuf, agama dan pendidikan, serta kombinasi dari ketujuhnya. Dan semua disusun atas pemikiran pribadi dari beberapa sumber yang terpercaya dan patut untuk dirilis ulang serta dikembangkan untuk kemajuan bersama, dan dalam blog ini 90 % karya pribadi. Bagi teman-teman yang ingin berbagi tulisan artikel, yang bernafaskan basic di atas, bisa dikirimkan lewat e-mail ini tujuh.rahasia@gmail.com dan saya banyak mengucapkan terimakasih kepada anda... Cukup sekian, Akhir kata Selamat membaca...Sukses. Semoga bermanfaat
Alam Bertasbih Slideshow: Ahmad’s trip to Surabaya, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Surabaya slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.


SUMBANGKAN DANA Rp 300 HANYA DENGAN KLIK IKLAN-IKLAN INI