rss

Jumat, 22 April 2011

TASAWUF CINTA


ada yg tahu siapa aku???
aku sangat terkenal LHoo...
Wujud cinta dalam hidup ini adalah rasa mengasihi antar sesama, terutama bagi insan yang dilanda anugerah cinta. Ia akan sangat mengasihi orang yang dicintainya dengan tidak pandang bulu apakah yang dicintainya itu baik ataupun jelek, jika cinta telah merasuki jiwanya tiada lagi perbedaan antara baik dan jelek namun yang ada hanyalah kekaguman yang merilis jiwa untuk selalu memerhatikan dan mengikuti dengan sepenuh hati dan sayang.
Di dalamnya tidak ada keterpaksaan yang ada hanyalah ketersediaan yang terbuka lebar untuk orang yang dicintai dan dikasihi itu.
Banyak hal yang perlu dicapai dalam hidup ini untuk memanifestasikan cinta, salah satunya ialah dengan mengejewentahkan rasa sayang yang mendalam pada orang yang dicintainya atau sesuatu apapun (objek) yang  menjadi pusat kecintaannya.  Bisa lawan jenis, orang tua, anak, harta dan apapun. Menyikapi demikian ini, tidak kurang dari manusia berusaha mencari, menemukan dan memiliki kekosongan hatinya dengan mengisi wadah hatinya dengan luapan cinta yang sangat mengharapkan untuk mencintai dan dicintai dengan tulus.
Kita semua sadar, bahwa cinta adalah anugerah Ilahi yang tidak dapat dihapus dari dalam hati manusia. Karena ia adalah esensi dari perwujudan dirinya asal penciptaanya. Cinta menganugerahkan segala sesuatu yang menjadikan ia wujud atau diciptakan Tuhan, dengan cinta ini pula Tuhan semesta Alam menciptakan segala sesuatu yang diawali dengan penciptaan Nur Muhammad. Begitupula dengan manusia, cinta telah diwariskan ke dalam hati setiap insan untuk memanifestasikan semua keadaan, tanpa cinta akan hampa dan sangat menderita karena kehidupan seraya tidak akan lengkap tanpa membumbuhinya dengan nuansa atau perasaan cinta.
Perasaan cinta akan mengantarkan seseorang pada penemuan hakiki dalam hidup, asal cinta yang merupakan anugerah Ilahi itu tidak dikotori dengan luapan nafsu egoisme yang pada puncaknya ia kecewa dan mengkambinghitamkan cinta itu sendiri. Padahal cinta adalah kesucian fitrah di kedalam hati setiap insan, namun nafsu egoisme sering mengambil alih cinta dan menafikan segala sesuatu dengan memanfaatkan atau alih peran kesucian cinta itu untuk dirinya sendiri.
Secara logika, banyak orang telah menyalah artikan cinta. Yang mereka lakukan adalah mengartikannya pada sisi dampak yang dihasilkan dari cinta. Misalkan cinta adalah pengorbanan, cinta adalah perbudakan, cinta adalah kebahagiaan, cinta adalah penderitaan, bahkan ada yang mengartikan secara tasawuf bahwa cinta adalah hilangnya diri terhadap yang dicintainya. Ini semua benar, namun masih dalam taraf dampak yang ditimbulkan dari esensi cinta. Ironisnya, tidak jarang yang mengartikan cinta dengan luapan nafsu birahi, padahal esensi semestinya cinta sangat jauh dari nafsu birahi itu sendiri.
siti ozawa vs maria ozawa
tahu perbedaanku???
Pada dasarnya, apabila kita sedikit merenung kita dapat menemukan arti cinta secara logika, ini adalah makna cinta itu bukan dampak dari cinta. Bahwa cinta adalah daya ketertarikan pada objek yang memikat, yang kemudian muncul rasa untuk memiliki, menjaga dan memelihara sepanjangnya. Dari pengertian ini tampak jelas apabila cinta yang kita miliki ternyata dibumbui dengan egoisme nafsu maka yang muncul adalah keserakahan dan pengekangan hanya karena sebatas mempertahankan, secara egoisme, pada yang dicintainya itu...
Kemudian bagaimana ia tiba-tiba muncul rasa sedih, kecewa, sengsara, bahagia. Itu semua tidak lebih dari efek dari suasana cinta tetapi bukan arti cinta itu sendiri. Inilah yang biasanya digunakan masyarakat luas terutama kaum remaja dan dewasa untuk memberikan arti pada cinta. Cinta itu suci tidak akan terkotori dengan kekecewaan, kesengsaraan, kemunafikan, bahkan kebendaan. Melainkan cinta hanya akan membuat orang merasa bangga, senang, bahagia, harmonis. Namun, ini juga perlu diketahui bahwa esensi cinta hanya akan kekal pada sang jiwa-jiwa sejati murni mencintai dengan ketulusan bukan dengan egoisme, karena kelak jika ditinggal oleh yang dicintainya itu ia tetap bersabar, ikhlas dan tidak menunjukkan rasa egoismenya dengan kekecewaan, kesengsaraan, kebandaan dan ketidakterimaan.
Namun, kecintaan setiap insan sering berujung pada kebendaan. Hal itu wajar karena demikianlah proses perjalanan jiwa cinta untuk kembali pada sang Pecinta Sejati. Allah SWT. Dalam perjalanan kembali itu, manusia sering terjebak pada kebendaan yang dikira itu adalah tempat kembali bagi cintanya. Padahal, jika ia menyadari dan tahu, maka ia pasti akan terus mencari untuk menemukan tambatan cainta yang hakiki yaitu Allah SWT.
Disadari ataupun tidak, dalam dunia ini yang pasti hanyalah perubahan. Tidak  ada yang tidak berubah dan perubahan ini pada pangkal akhirnya adalah kerusakan atau kehancuran. Konsekuensinya, objek kebendaan yang menjadi idaman cinta dan kasih sayang kita akan ikut hilang rusak dan musnah. Kemudian yang menjadi dampak dari itu adalah cibiran diri kita atas semua yang  terjadi karena muncul perasaan kecewa, merana, naif dan sengsara. Jika tidak segera ditanggulangi ini bisa berakibat fatal pada pelakunya.
Memang begitulah sifat manusia, sering dalam kitab suci kita mengingatkan bahwa harta dunia atau segala macam kebendaan (material) adalah kecil tiada artinya bahkan beberapa ayat yang lain menginformasikan dengan senda gurau yang tiada artinya. Hal itu semua dapat membutakan hati dan pikiran manusia untuk mencintai dan menyanyangi yang hakiki.
Sebagai tindak lanjut pada masalah ini, kita sebagai manusia telah beberapa kali diingatkan dalam kitab suci agar banyak mengingat Allah SWT dalam segala kondisi, bahkan di saat bekerja dan kesibuan lain. Hal ini bertujuan utama pada penyadaran diri bahwa semua ini tidak lepas dari Dzat yang terus menerus mengawasi segala gerak gerik diri kita baik lahir maupun bathin. Yang kemudian memunculkan sifat ihsan yang luar biasa. Dan ihsan ini  akan memberikan efek dahsyat pada seseorang yakni munculnya wahana cinta dan kasih sayang dari dalam orang itu sndiri yang sumbernya dari Dzat Allah SWT yang termanifestasikan ke seluruh lingkungan dalam berbagai kondisi. Sebagai konsekuensi dari ini, diri dan lingkungannya selalu tercurahkan keharmonisan yang menentramkan.
Kerusakan dan kehancuran yang terjadi pada kebandaan atau materi adalaah disebabkan karena struktur penciptaannya yang memang didesain untuk itu, dalam bahasa fisika disebut entropi alam semesta yakni sistem kerusakan yang pasti terjadi mulai dari dalam struktur sub atomiknya. Bisa diambil sebuah contoh kecil apabila rumah dibiarkan tanpa terawat dan ditinggal pemiliknya serta tak satupun manusia yang menjamahnya selamanya maka bisa dipastikan, dalam kurun waktu kurang lebih 100 tahun atau bahkan ratusan tahun dan ribuan, bangunan rumah itu sudah rata dengan tanah. Hal ini dikarenakan struktur bangunannya akan sedikit demi sedikit merapuh karena pengaruh lingkungan, cuaca, terpaan angin, panas, hujan,  dan sebagainya yang terjadi terus menerus.
aku cantikkk kannn???? aku jngan dipandang hanya artis hott,
 pandang dari sisi lain!!! oke...
Hakikat ini semua menunjukkan sangat jelas, bahwa sebagus apapun rupa di alam dunia ini tidak ada yang langgeng secara hakiki, namun yang pasti ada adalah kehancuran itu sendiri. Dnegan kata lain, dunia ini adalah alam kehancuran sebagaimana yang disinyalir dalam ayat suci.
Dengan pandangan semacam ini selayaknya kesadaran manusia membumbung tinggi untuk melewati segala ketiadaan ini (baca_dunia) dengan pikiran kesadaran transendentalisme yakni mengakui dengan jelas bahwa semua ini hanyalah manifestasi dari Allah SWT. Jadi, kebendaan materi yang menjadi sosok objek cinta, kesukaan, kasih sayang dan kepemilikan hendaklah diteruskan pandangan ke wajah Allah SWT. Rumah yang besar dan megah hendaklah disadari itu adalah bagian kecil dari kebesaran dan kemegahan Allah SWT, wanita cantik itu adalah manifestasi kecil dari keindahan atau jamaliah_Nya semata. Begitupula anak, harta, sandang pangan, dan segala sesuatu yang berwujud materi ini selayaknya kita sadarkan diri itu semua adalah manifestasi dari segala macam sifat Kesempurnaan Allah SWT belaka.
Dengan pandangan seperti ini maka, tak ada segala macam kondisi yang akan mempengaruhi kita, karena kita telah memposisikan Allah SWT di atas segalanya, semua benda dan makhluk tak terkecuali. Sebaliknya, jika hanya bendawi yang menjadi sandaran kesadaran kita, hanya sebatas pacar, kekasih pada lawan jenis yang indah menawan, anak yang menghibur serta menyenangkan, harta melimpah yang mengasyikkan,  dan apapun yang itu semua menjadi sosok utama posisi hati kita untuk mencintai, menyayangi dan memiliki maka kehidupan akan terasa jenuh, kehilangan esensi makna yang hakiki, dan pada klimaksnya jika terjadi kerusakan kehilangan atau kehancuran, yang muncul adalah kerisauan, ketidakterimaan, kekecewaan, bahkan menuduh yang tidak-tidak pada Pencipta. Naudzubillahimindzalik...
Kesadaran dalam hal ini sangat penting namun butuh proses. Akan tetapi proses dalam masalah ini bisa singkat seketika atau sedang atau juga sangat lama. Ini semua tergantung pada dimensi pemahamannya, kesadarannya dan aplikasi tindakannya pada kemauan yang mendalam serta kesadarannya akan kehakikian Allah SWT dan dunia hakiki yakni Akhirat yang kekal dan abadi.
Pemahaman dari awal hingga akhir akan menuntun diri kita agar tidak menjadi hamba makhluk melainkan menjadi hamba Allah SWT secara lahiriah dan bathiniah. Karena toh pada dasarnya orang yang terlalu mencintai dunia dan segala isinya secara langsung maupun tidak telah memposisikan dunia sebagai Tuhannya. Namun, jika pandangan kita dibarengi dengan kesadaran subtansial maka dibalik kebandaan dan cintaisme itu ada Dzat maha sempurna dan indah yang membuat segala yang kita pandang indah dan menarik menjaadi ada dan patut disyukuri untuk menambah mahabbah kepada Allah SWT.
Jangan berfikir ini sulit, tapi berfikirlah ini adalah fitrah setiap diri kita yang selama ini ternodai oleh nafsu...jadi kita hanya berusaha kembali ke fitrah cinta yakni cinta yang terselubung dan terliputi oleh Ketuhanan...
Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. An-nisa’ : 134)
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. (QS. As-Syuara’ : 20)
Setiap segala sesuatu pasti akan musnah, dan tetap kekal Dzat Allah yang memiliki keagungan dan kemuliaan..(Al-Quran)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka[468]. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al-An’am : 32)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS. Al-Angkabut : 64)
Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (QS. Al-An’an : 70)
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Yusuf : 3)

Selamat berjuang...


0 comments:


Posting Komentar

SELAMAT DATANG

Salam semua pengunjung di blog kami. Blog ini khusus memuat artikel yang berbasis sains, psikologi, filsafat, tasawuf, agama dan pendidikan, serta kombinasi dari ketujuhnya. Dan semua disusun atas pemikiran pribadi dari beberapa sumber yang terpercaya dan patut untuk dirilis ulang serta dikembangkan untuk kemajuan bersama, dan dalam blog ini 90 % karya pribadi. Bagi teman-teman yang ingin berbagi tulisan artikel, yang bernafaskan basic di atas, bisa dikirimkan lewat e-mail ini tujuh.rahasia@gmail.com dan saya banyak mengucapkan terimakasih kepada anda... Cukup sekian, Akhir kata Selamat membaca...Sukses. Semoga bermanfaat
Alam Bertasbih Slideshow: Ahmad’s trip to Surabaya, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Surabaya slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.


SUMBANGKAN DANA Rp 300 HANYA DENGAN KLIK IKLAN-IKLAN INI