rss

Jumat, 24 Desember 2010

Persepsi dalam pikiran; Dunia dalam kepala

SAINS MISTERY SERIES




Apa yang kita lihat, dengar, rasakan, kecap, cium degan seluruh aktifitas dalam kehidupan kita pada dasarnya hanyalah persepsi yang sangat terkait dengan seluruh memori dalam otak kita. Kita melihat aktifitas sebenarnya berada di bagian otak yang mengatur penglihatan, kita mendengar aktifitas sebenarnya ada di bagian pelipis otak kita, dan semua kegiatan kita semuanya ada di dalam pikiran kita sendiri. Jadi buka mata kita yang melihat, bukan telinga yang mendengar, bukan tangan yang memegang, bukan hidung yang membau, bukan lidah yang merasa. Tetapi otak kitalah yang melaksanakan itu semua.


Lagi-lagi fakta ilmiah membuktikan kebenaran ini, dahulu terdapat orang sedang pergi ke gurun pasir dan ia digigit ular berbisa. Dari kejadian ini tangannya harus diamputansi alias dipotong agar racunnya tidak menjalar ke seluruh tubuh. Tetapi apa yang terjadi setelah tangannya dipotong?, si pasien itu mengaku masih dapat merasakan tangannya yang telah dipotong itu bahkan mengatakan ada rasa gatal sebagaimana yang ia rasakan waktu sebelum dipotong. Dari kejadian ini muncul pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dari kalangan banyak orang yang akhirnya diakhiri dengan penelitian oleh para ilmuan barat untuk mengkaji lebih lanjut dari kejadian yang aneh ini. Dari hasil penelitian, para ilmuan menyatakan fakta penting bahwasannya seluruh aktifitas manusia yang mengerjakan hanyalah otaknya, bukan tubuh fisiknya meskipun secara tampak fisiklah yang bekerja.
Fakta ini jelas mengatakan bahwa setiap dari diri kita dan seluruh apapun yang ada ini hanyalah persepsi-persepsi yang diserap oleh panca indra ke dalam pikiran berupa sinyal-sinyal listrik yang dihubungkan dengan sistem pengolah informasi di dalam otak kita. Jadi yang melihat sebenarnya adalah otak kita, yang mendengar adalah otak kita juga.. hal ini didasarkan dengan; apabila mata kita sehat tetapi jika syaraf yang menghubungkan dengan sistem penglihatan di dalam otak terputus maka kita tidak dapat melihat meskipun mata kita sehat dan normal, begitu juga dengan telinga, kaki, tangan dan semua anggota tubuh kita. Semuanya terdapat syaraf penghubung ke otak yang mengantar sinyal-sinyal listrik kemudian sampai di otak untuk diterjemahkan sesuai dengan persepsi yang dipahami dan dengan melibatkan data-data informasi, wawasan, pengetahuan, dsb.yang sudah ada di otak kita. Dari sini otak akan memahami bahwa fakta yang terlihat oleh mata kita dapat kita pahami sesuai kadar yang kita mampu. Hal inilah yang juga mengakibatkan pada umumnya orang akan memahami sesuatu berdasarkan caranya sendiri dan berbeda dengan orang lain.
Pengetahuan ini mengantarkan ke pemahaman yang lebih ekstrim bahwasannya dunia yang kita tempati ini dan semua yang kita anggap ada hanyalah berada dalam otak pikiran kita sendiri atau dengan kata lain dunia dalam kepala. Kita menganggapnya seperti itu karena pada kenyataan ilmiah semua realitas yang kita anggap ada ini hanyalah hasil cerapan yang dilakukan panca indra berupa sinyal impuls yang dikirim ke otak bagian pengatur tertentu. Dunia luar pada dasarnya bukan dunia real melainkan hanya berupa persepsi-persepsi yang ditangkap oleh panca indra kita dan diteruskan ke otak untuk diterjemahkan. Jadi yang kita anggap di luar ini hanyalah persepsi di dalam diri kita sendiri tepatnya di dalam otak kita.
Kenapa demikian ? pertanyaan semacam ini akan sulit dijawab dengan penjabaran yang simpel, namun, kita membutuhkan penjabaran melalui pemikiran yang dalam dan ekstra hati-hati. Pada dasarnya, dunia luar yang kita anggap selama ini merupakan getaran energi yang bergerak di alam semesta. Mulai dari apapun; pohon, batu, binatang, air, udara, awan, planet, bintang-bintang, galaksi dan seluruh benda apapun, bahkan juga jarak; jauh, dekat, sana dan sini, serta warna, bau, dan segala macam yang kita kenal, bahkan juga yang berhubungan dengan perasaan; senang, susah, kuatir dll, dll. semuanya merupakan getaran energi yang bergerak bergetar dengan pola frekuensi tertentu yang berbeda setiap benda. Dari energi yang bergetar ini ditangkap oleh panca indra kita kemudian diteruskan ke sistem dalam otak yang terkait dengan jenis getaran itu. Misalnya soal warna dan bau, keduanya memiliki getaran frekuensi yang berbeda di alam semesta. Getaran warna dan bau ini ditangkap oleh mata dan hidung sebagai getaran-getaran yang akan diubah menjadi simpul sinyal listrik /elegtromagnetik kemudian ditruskan ke bagian otak yang mengatur penglihatan atau penciuman. Nah, dari sini akan timbul persepsi yang menjadikan kita melihat dan membau. Begitupula dengan indra yang lain, peraba, pengecap, pendengar pada prinsipnya sama yaitu mengubah getaran energi yang ada di alam semesta ini kemudian diteruskan ke otak yang mengaturnya dan dijadikan persepsi pemahaman kita terhadap benda itu. Maka boleh jadi orang yang satu dengan orang yang lain memiliki persepsi dan pandangan yang berbeda terhadap objek yang sama.

0 comments:


Posting Komentar

SELAMAT DATANG

Salam semua pengunjung di blog kami. Blog ini khusus memuat artikel yang berbasis sains, psikologi, filsafat, tasawuf, agama dan pendidikan, serta kombinasi dari ketujuhnya. Dan semua disusun atas pemikiran pribadi dari beberapa sumber yang terpercaya dan patut untuk dirilis ulang serta dikembangkan untuk kemajuan bersama, dan dalam blog ini 90 % karya pribadi. Bagi teman-teman yang ingin berbagi tulisan artikel, yang bernafaskan basic di atas, bisa dikirimkan lewat e-mail ini tujuh.rahasia@gmail.com dan saya banyak mengucapkan terimakasih kepada anda... Cukup sekian, Akhir kata Selamat membaca...Sukses. Semoga bermanfaat
Alam Bertasbih Slideshow: Ahmad’s trip to Surabaya, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Surabaya slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.


SUMBANGKAN DANA Rp 300 HANYA DENGAN KLIK IKLAN-IKLAN INI