rss

Minggu, 10 April 2011

PSIKOLOGI KAYA. Bag. 1


“Uang adalah ide” begitulah kata-kata yang tertulis dalam buku finansial revolution in action oleh pak Tung Desem Waringin dan Ongky Hojanto. Rasanya sangat khas dengan pemikiran enterpreneur sukses sekelas mereka berdua. Dalam mitos masyarakat, kaya adalah suatu keadaan banyak harta, melimpah ruah, rumah mewah, kendaraan mewah, sekolah bergensi ke luar negeri, berlibur ke luar negeri dengan leluasa, hidupnya ngetren, makan serba enak, dan masih banayak lagi yang dikategorikan sebagai orang kaya.
Dalam banyak kasus di dunia ini, berbagai orang merasa dirinya kaya hanya dengan banyak harta, dan merasa miskin dengan sdikit harta. Bicara masalah kaya adalah sangat relative bagi setiap orang karena seringkali mendefiniskannya pasti akan muncul perberbedaan sesuai dengan tingkat pemahaman dan pengalamannya di bidang kekayaan dan usaha. Ada orang yang merasa kaya hanya dengan uang sepuluh juta rupiah, tetapi tidak jarang pula masih merasa miskin dengan uang lima ratus juta. Sebenarnya bagaimana definisi kaya yang sebenarnya atau yang sesuai dengan persepsi semua orang.
Robert T. Kyosaki dalam finansial revolution in action mengatakan bahwa kaya adalah suatu kemampuan untuk bertahan hidup dengan gaya hidup yang sama tanpa perlu bekerja (tung desem waringin dan ongky hojanto, finansial revolution in action: 2010:65). Ini artinya menunjukkan bahwa apabila kita tanpa bekerja tatapi tetap memiliki kesemptan untuk mengenyam gaya hidup yang sama dengan orang yang bekerja. Misalkan dengan penghasilan 10 juta perbulan dengan berkendaraan mobil, ketika tidak bekerja tetap akan mengendarai mobil dan bukannya ganti dengan motor karena alasan tidak bisa membeli bensin, dan tetap melakukan kegiatan secara normal tanpa terganggu dengan hal-hal yang berhubungan dengan keuangan.
Bisnis 100%
Tanpa Modal
Beberapa tokoh lain mengatakan seperti yang tertulis dalam majalah forbes, bahwa dikatakan kaya jika memiliki penghasilan $1000.000 /tahun dan ultra kaya apabila penghasilan mencapai $1000.000/bulan. Atau seperti Thomas J. Stenley, Ph.D dan William D. Danko, Ph.D yang mengukur faktor kaya dengan rumus berikut : (usia x penghasilan tahunan sebelum pajak) / 10 = kekayaan yang harus anda miliki. Misalkan jika usia kita 30 tahun, penghasilan sebelum pajak adalah Rp 120 juta maka ; (30 x 120.000.000) / 10 = 360.000.000,- jadi saat ini kita harus memiliki uang Rp 360.000.000 untuk dikatakan kaya. Kalau uang kita dibwah ini masih dikatakan miskin.  (Waringin dan Hojanto : 2010 : 65-66).
Semua yang tercantum di atas pada dasarnya hanyalah hasil antara mitos dan fakta yang dapat dipatahkan dengan satu kata yang unik tetapi sangat sarat dengan makna yaitu : “kaya, kekayaan dan uang adalah IDE”. Rasanya tidak mungkinlah masa ide bisa dibilang “kaya”.  Ide ya ide kaya ya kaya toh keduanya adalah dua hal yang berbeda sama sekali. Akan tetapi fakta berbalik 180 derajat yang menyatakan bahwa ide adalah sebuah kekayaan yang riel bahkan tidak akan pernah hilang, malahan dapat diberikan kepada siapa saja tanpa mengurangi kualitas dan kuantitasnya. Sedangkan kekayaan yang berupa uang dan benda, dapat kita lihat dengan pasti, bahwa jika diberikan akan berkurang baik itu secara kualitas maupun kuantitasnya.
Buktinya, banyak orang yang kaya raya dengan mendapatkan undian besar yang diluar dugaan kemudian dalam beberapa tahun hartanya habis dan akhirnya jatuh miskin. Sebaliknya tidak jarang orang yang awal hidupnya miskin tak punya apa-apa, tapi berkat ketekunan dan kemandiriannya ia bisa sukses menempuh hidup yang bergelimang kekayaan. Tak jarang hal ini kita temui dalam masyarakat.
Dalam sejarah islam, konon diceritan bahwa Sayyida Ali r.a, pernah diberi tiga pilihan oleh Rasulullah SAW yaitu ; antara memilih harta, jabatan dan ilmu. Sahabt Ali memilih Ilmu, kenapa beliau memilih itu. Alasannya sangat rasional, yaitu jika harta akan musnah, bisa diambil orang, bisa berkurang dan tidak bisa di bawa kemana-mana, serta harus ditempatkan pada tempat yang seaman mungkin yang memerlukan penjagaan yang ketat agar tidak diambil pencuri. Yang kedua, beliau tidak memilih jabatan karena jabatan suatu saat pasti akan lingsir dan digantikan oleh orang lain. Sedangkan kenapa beliau tadi memilih ilmu?  

Ya karena ilmu adalah suatu kekayaan yang tiada terbatas dan jabatan yang tiada tandingannya baik di mata manusia maupun dalam pendangan Allah SWT. Bahwa orang berlimu memiliki derajat yang jauh lebih terhormat dari pada orang yang berpangkat jabatan, dan lebih kaya dari pada orang yang memiliki kekayaan tinggi.
Ilmu adalah kekayaan yang tersembunyi tapi riel yang berada di balik pribadi seseorang, sangat tidak terlihat, tetapi kalau sudah terlihat maka akan menutupi kekayaan orang yang kaya dan mengungguli ketinggian pangkat derajat seorang raja atau pemerintah. Ilmu adalah pencerahan yang kaya akan “ide” yang dapat dijadikan inspirasi dan motivasi untuk semua orang yang mau mengambil pelajaran dan menggunakan akalnya, kemudian menjadikan orang lain merasa senang dan bahagia dengan ilmu itu. Sedangkan harta dan jabatan hanya akan menjadi fitnah jika tidak pandai menjaga dan mempergunakanya dengan benar.
Ilmu adalah sumber kekayaan dan kedudukan yang tinggi baik di sisi manusia maupun di sisi Allah SWT. Sedangkan harta dan kedudukan adalah sumber kemiskinan dan kemlaratan yang sangat menderita di penghujung hidupnya. Ilmu dengan inspirasi-inspirasi yang penuh ide, akan sangat menjadi impian setiap orang dan menjadi pelita zaman.

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah : 11)

Hanya dengan ide orang dapat menjadi kaya dan berkedudukan tinggi, sedangkan dengan kaya dan pangkat dapat menjadikan orang mengalami keterasingan diri yang jauh dari cahaya kebenaran dan motivasi hidup yang penuh gairah dan petunjuk. Kegelapan adalah sifatnya, keserakahan adalah wataknya dan boros adalah kebiasaannya dan jatuh miskin adalah penghujung hidupnya yang penuh dengan derita dan penyesalan.
Kasus contoh orang-orang sukses dalam berkarir, mereka banyak yang kaya raya hanya dengan modal sebuah “ide”, ya hanya dengan sebuah ide, tapi bukan sembarang ide. Ide mereka cerdas, efektif dan berani mengambil resiko yang tidak ringan. Akan tetapi itu semua tidak pernah lepas dari ide yang halal bukan ide bodoh dan haram baik dari sisi agama maupun sosial. Idenya cemerlang, dapat menjadi inspirasi hidupnya untuk berusaha dan mencari cara yang efektif untuk akhirnya menjadi sebuah usaha dan usahanya berkembang, yang tetap tidak pernah lepas dari pengembangan cara-cara yang lebih maju tentunya, kemudian menjadi akhir dari sebuah usahaya adalah hasil yang gemilang berupa kekayaan, kehormatan dan jabatan. Hanya dari sebuah ide, dan ide itu dari dalam pikiran yang semua orang telah diberikan oleh Allah SWT.

Semua berawal dari pikiran

Apapun, semua realitas yang terjadi dalam kehidupan setiap orang berawal dari satu sumber penyebab yang tidak bisa disangkal yaitu “pikiran”. Termasuk kaya dan uang. Karena pikiran melahirkan ide, ide melahirkan ilmu, dan ilmu melahirkan pengalaman, pengalaman melahirkan tindakan nyata, selanjutnya melahirkan kebiasaan, ia melahirkan kepribadian, dan kepribadian melahirkan nasib, nasib melahirkan kaya, dan kaya melahirkan uang...
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-ra’du : 11)
Nasib seorang yang menemui kekayaan dan mengalami jatuh miskin atau yang memang selama ini tetap miskin dan tetap kaya adalah berawal dari dalam dirinya sendiri dan itu adalah “ide”. Ide berawal dari pikiran. Pikiran, berangkat dari sebuah persepsi positif dan yakin yang akhirnya mengolah pribadi seseorang berubah untuk menyesuaikan kondisi dan memeperbaiki jalan hidup sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan keharmonisan.
Dampak dari sebuah pikiran adalah meresapnya sebuah kayakinan yang masuk dalam dua arah. Pertama; arah masuk ke dalam sistem pikiran bawah sadar manusia atau sistem pikiran otomatis yang terhubung dengan alam semesta dan seluruh realiatas yang ada. Kedua, arah keluar yang menentukan sikap dan cara-cara yang ditempuh oleh seseorang dalam mencapai goal yang direncanakan dalam sebuah “ide” yang lahir dari dalam pikirannya atau yang terserap dari lingkungannya. Dengan pemikiran yang kuat, maka ia akan secara tidak langsung telah mengaktifkan alam pikiran bawah sadarnya untuk mencari cara terbaik guna mewujudkan impian yang menjadi goalnya.

Hidup dalam pikiran dan realita
Sesungguhnya manusia adalah persepsinya, ia adalah jalan pikirannya. Dari pikiran membentuk dirinya. Dapat dipastikan bahwa perilaku seseorang, bagaimanapun itu bantuknya, pada dasarnya adalah manifestasi dari alam pikirannya. Oleh sebab itu, dalam diskursus yang lebih luas, seseorang dapat menjadi miskin atau kaya adalah pilihan yang telah dserahkan kepada manusia, bukan ketentuan mutlak dari Allah SWT. Pemahaman seseorang sebagian mengatakan itu adalah ketetapan yang datangnya dari Allah adalah tidak 100 % benar, akan tetapi dalam realita Allah SWT selalu mengaitkan kesuksesan seseorang dengan usaha dan doanya, dan bukan semata-mata otoriter Allah SWT. Dengan sifat Kasih sayangnya, Dia memberikan sebagian kecil sifat bebas kehendak_Nya kepada makhluk, terutama manusia, karena ia adalah khalifah_Nya.
Kesuksesan dalam pandangan psikologi berawal dari dalam pikiran dan perasaan kita sendiri, dan dampak dari ini adalah tergeraknya segala macam kondisi yang mungkin akan terjadi mengikuti alam pikiran atau persepsi orang tersebut. Jika orang itu berpikir gagal atau tidak akan bisa kaya adalah “benar”. Karena secara tidak sadar ia telah berkeyakinan (dalam alam persepsinya) bahwa dirinya bukanlah orang kaya atau tidak mampu dengan harta melimpah dan serba kecukupan. Dengan begitu, akan sangat berdampak dalam kehidupannya karena itulah yang memang menjadi pilihan hidupnya.
Kenapa hal itu bisa terjadi? Sangat jelas, pikiran akan berdampak pada pola hidupnya sangat signifikan. Hal ini diawali dengan masuknya keyakinan dalam realitas alam pikiran bawah sadar yang menyatakan dirinya gagal, maka segala macam realitas nyata dalam kehidupannya (yang diserap dalam persepsinya) akan mengikuti pola sesuai dalam pikirannya. Jika pikirannya gagal dan miskin, maka realitas yang mengekor dalam hidupnya akan terus dalam koridor kemiskinan dan kegagalan. Segala kejadian akan mengikuti hukum ketertarikan (yang diakibatkan pikiran dan perasaanya) yang bermula sangat dipengaruhi oleh persepsi atau alam pikirannya (mind set).
Dengan jalan ini, sesungguhnya kita hidup dalam alam realitas nyata yang bermula dari sebuah pikiran. Dari pikiran menjadi nyata, seperti lagunya Bondan Prakoso Hidup berawal dari mimpi, hehe... . ya alam pikiran adalah alam mimpi, tepat sekali. dan mimpi itu bisa berupa ide atau visi kedepan dalam rancangan yang sudah ditetapkan dalam hidupnya yang akhirnya membentuk pola hidup, kebiasaan dan mental yang terpatri, disertai keyakinan maka pasti akan mewujud dalam realita. Begitulah memang hukum yang berjalan di alam serba mungkin ini (dunia), karena itulah mekanisme sunnatullah yang telah digariskan kepada seluruh manusia yang dapat diakses melalui alam bawah sadar dan direalitaskan dengan kayakinan dan usaha serta goal yang jelas.

Salam Sukses Ahmad Fatahillah

0 comments:


Posting Komentar

SELAMAT DATANG

Salam semua pengunjung di blog kami. Blog ini khusus memuat artikel yang berbasis sains, psikologi, filsafat, tasawuf, agama dan pendidikan, serta kombinasi dari ketujuhnya. Dan semua disusun atas pemikiran pribadi dari beberapa sumber yang terpercaya dan patut untuk dirilis ulang serta dikembangkan untuk kemajuan bersama, dan dalam blog ini 90 % karya pribadi. Bagi teman-teman yang ingin berbagi tulisan artikel, yang bernafaskan basic di atas, bisa dikirimkan lewat e-mail ini tujuh.rahasia@gmail.com dan saya banyak mengucapkan terimakasih kepada anda... Cukup sekian, Akhir kata Selamat membaca...Sukses. Semoga bermanfaat
Alam Bertasbih Slideshow: Ahmad’s trip to Surabaya, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Surabaya slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.


SUMBANGKAN DANA Rp 300 HANYA DENGAN KLIK IKLAN-IKLAN INI